AYAM/BEBEK BAKAR Rasa Madu Meski Tanpa Madu
dengan KELEZATAN ASLI KLATEN yang DITIRU Warung Lain
Nusa Indah Raya Perumnas Klender - kulinerkuliner.com
ASUMSI kelezatan yang dirasakan oleh lidah kita memang gak bisa dibohongin. Tapi ternyata siapa kira ada juga banyak orang yang tertipu dengan kelezatan sajian sehingga mereka dengan ikhlas menyebut rasanya melebihi bahan pokok makanannya. Hal ini terjadi di sebuah warung nasi uduk yang menjual ayam bakar dan bebek bakar ala Klaten. Namanya Morse Morngen.... (hahaha.... apaan lagi tuh?) Morse Morngen adalah sebutan singkat buat warung nasi uduk Moro Seneng Moro Kangen milik mbak Tiwo.
Di warung ini saja lah yang terjadi dimana para pelanggannya sering memesan dan meminta Ayam Bakar Madu atau Bebek Bakar Madu, padahal menu sajiannya gak ada satu pun yang pakai madu. Huwaduh apa nggak hebat tuh? Kelezatan dan kepopulerannya yang membuat pelanggan seperti terhipnotis bahwa yang mereka konsumsi itu adalah sajian bakar madu. Ini berarti menu rempah dan bumbu yang dibuat benar-benar datang dari hati dan rasa yang penuh.
"Mungkin karena saya selalu menggunakan feeling saat saya meracik bubu dan memasak bebek atau ayamnya saat diungkeb," papar mbak Tiwo (baca: Tiwuk) yang punya nama asli Yanto ini.... eh salah maksudnya Mina.
"Saat diungkeb dengan campuran bumbu-bumbu ungkeban yang di seperti gula merah (gula aren) ditambah kunyit, bawang merah, bawang putih, daun salam, sereh, garam dan lain-lainnya hingga kering," ungkap wanita kelahiran Jakarta, 14 Agustus 1972 ini. "Yang paling penting... ngungkebnya dengan penuh perasaan dan cinta," tambah mbak Evi, saudara perempuannya yang kebetulan juga ada saat wawancara.
Kombinasi rasa manis, gurih dan empuknya baik itu daging bebek maupun ayam memang melenakan setiap penikmat nasi uduk mbak Tiwo. Wajar saja kalau nama Morse Morngen alias Moro Seneng Moro Kangen ini pantas jadi sebutannya. Kayaknya kelezatan ayam bakar maupun bebek bakarnya mbak Tiwo memang bikin kita jadi seneng dan kangen. Gak berlebihan kok... swear... kalo nggak percaya, coba aja sendiri dan kunjungi warung sederhana yang berkapasitas 8 kursi pengunjung ini
Jangan salah, warung nasi uduk Morse Morngen mbak Tiwo khas Klaten ini hanya buka dari jam 04.00 sore dan tutup sampe jam 11.00 malam setiap harinya kecuali hari libur besar. Bulan puasa lalu pun warung Morse Morngen tetap buka dan penjualan pun lumayan besar. "Sedikitnya kami bisa menghabiskan 5 ekor ayam dan 5 ekor bebek per harinya saat tanggalan muda," jelas mbak Tiwo. "Jika nanggung bulan memang kurang dari itu."
Jangan kuatir, di warung sederhana ini juga disediakan ayam goreng dan bebek goreng yang dibumbui sambel cabe merah dan sambel cabe ijo nan lezat. Kelezatan pedasnya sambel ini karena dibuat dari cabe rawit merah dicampur cabe kriting merah dan digerus kasar bukannya diblender. Termasuk cabe rawit ijo dan cabe ijo kritingnya digerus serupa, sehingga rasa alami sambal tradisional khas Jawa begitu terasa. Dijamin deh... emang pernah kulinerkuliner.com bohongi ente?
Seandainya Anda ingin merasakan sensasi ayam bakar atau bebek bakar madu yang tidak menggunakan madu meskipun begitu Anda juga bisa minta ditambahkan madu saat dibakar bila diinginkan agar terasa lebih dimadu. Hehehehe..... itu kalau Anda mau, bisa langsung dipesan saja via telepon di no telepon berikut ini (021) 9346.1965 atau (021)3098.7837 langsung dengan mbak Tiwo. Dirinya menyatakan siap untuk menerima pesanan nasi kotak untuk aya bakar maupun bebek bakar.
Bila melihat lokasi, sepertinya tempat ini juga menjadi tempat tongkrongan beberapa anak muda, karena lokasinya yang strategis di bilangan jalan Nusa Indah Raya Perumnas Klender. Karena lokasinya berbatasan antara dua komplek perumahan, yakni rusun dan Perumnas, maka pelanggan yang ada banyak dari warga sekitar. Tapi tak sedikit pula para pengunjung dari orang sekadar lewat di jalur kelas 5 yang lumayan ramai itu.
Buruan kunjungi Warung Nasi Uduk Morse Morngen di sore hari sebelum kehabisan bebek bakar dan ayam bakarnya. Atau nongkrong saja di sana sambil menunggu sajian pesanan Anda digoreng atau dibakar. Hmmm tempat yang nyaman juga seh buat nongkrong.
Nasi Uduk
Moro Seneng Moro Kangen
(Morse Morngen)
Mbak Tiwo Klaten
Menu Paket
* Paket Rica-Rica Entog
- Rp 12.000,-
* Paket Ayam Bakar
- Rp 10.000,-
* Paket Bebek Bakar
- Rp 15.000,-
* Paket Ayam Goreng
- Rp 9.000,-
* Paket Bebek Goreng
- Rp 15.000,-
* Paket Lele Goreng
- Rp 7.000,-
MENU UNGGULAN
* Bebek Goreng/Bakar
- Rp 13.000,-
* Ayam Goreng
- Rp 7.000,-
* Ayam Bakar
- Rp 8.000,-
* Lele Goreng
- Rp 5.000,-
* Ati Ampela Goreng
- Rp 4.000,-
* Leher Bebek Goreng
- Rp 3.000,-
* Tahu/Tempe Goreng
- Rp 1.000,-
* Nasi Uduk
- Rp 3.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar